Sabtu, 21 November 2020

JURNAL SISTEM BASIS DATA ANALISIS DATA WEREHOUSE KLINIK PADJADJARAN LELES

 

JURNAL SISTEM BASIS DATA

ANALISIS DATA WEREHOUSE KLINIK PADJADJARAN LELES

 

Taupik Gunawan

 

Jurnal Sistem Basis Data

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 22151 Indonesia

 

1406126@sttgarut.ac.id

gun.taufik@gmail.com

 

Abstrat : Semakin banyaknya data pasien yang ada di klinik mengakibatkan semakin sulit melakukan menyusun data dan menganalisa data secara manual, sehingga dibutuhkan data warehouse yang dapat melakukan tugas tersebut secara otomatis. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membangun data warehouse yang dapat menyimpan data secara tersusun dan mempermudah dalam menganalisa data untuk mengambil sebuah keputusan. Metode yang digunakan adalah Nine-step Methodology yang terdiri dari 9 tahap, yaitu Pemilihan Proses, Pemilihan Grain, Identifikasi dan penyesuaian dimensi, Pemilihan Fakta, Penyimpanan pre-calculation di tabel fakta, Memastikan tabel dimensi, Pemilihan durasi database, Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan, Penentuan prioritas dan model query. Hasil yang dicapai dalam perancangan data warehouse pada Klinik Padjadjaran Leles adalah dapat menampilkan histori data pasien baik rawat inap maupun rawat jalan dari berbagai dimensi.

 

Kata Kunci     : Data Warehouse, Database, Data Pasien, Nine-step 

 

I. PENDAHULUAN

 

Klinik Padjadran Leles merupakan instansi pelayanan kesehatan bagi semua golongan masyarakat. Data medik yang besar menyulitkan pihak Klinik Padjadjan Leles dalam melakukan analisis terhadap data tersebut. Untuk dapat menangani data dalam jumlah besar dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, diperlukan analisa dan perancangan teknologi informasi yang lebih lanjut untuk dapat mengatasinya, yaitu data warehouse. Data yang disimpan di dalam data warehouse bersifat historis sehingga dapat digunakan untuk perencanaan jangka panjang. Dengan adanya data warehouse pihak manajemen dapat lebih mudah melihat data dalam jumlah yang besar yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan juga dapat memberikan informasi dari berbagai media. Data warehouse adalah sekumpulan data yang bersifat integrated, subject-oriented, time variant dan nonvolatile dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen. Metode perancangan data warehouse digunakan meliputi 9 tahap yang dikenal dengan nine - step methodology. Kesembilan tahap tersebut yaitu pemilihan proses, pemilihan grain, identifikasi dari penyampaian dimensi, pemilihan fakta, penyimpanan pre-kalkulasi di tabel fakta, memastikan tabel dimensi, pemilihan durasi database, melacak perubahan dari dimensi secara perlahan, penentuan prioritas dan model query.

 

II. LANDASAN TEORI

 

2.1  Database (Basis Data)

Basis data (Database) adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan re.

 

2.2 Data Warehouse

Data Warehouse adalah sekumpulan data yang bersifat integrated, subject-oriented, time variant dan nonvolatile dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.

 

2.3 Database Management System (DBMS)

Database Management System DBMS adalah sistem perangkat lunak yang dapat memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol database.

 

2.4 ETL (Extract, Transfrom, Load)

ETL adalah proses dimana kita melakukan migrasi dari database operasional menuju Data Warehouse. ETL merupakan proses yang pertama kali dilakukan dalam pembuatan data warehouse, dan dilakukan setiap kali data warehouse akan di-update.

 

2.5 Microsoft SQL Server 2008

SQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses basis data yang tergolong relasional, tidak terbatas hanya untuk dapat mengambil data (query), tetapi juga dapat digunakan untuk menciptakan tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel, dan berbagai operasonal lainnya.

 

2.6 Microsoft SQL Business Intelligence Development Studio (BIDS)

Business intelligence adalah istilah sebuah payung yang mengambungkan arsitektur, tools, database, analytical tools, aplikasi dan metodologi.

 

2.7 Metodologi Nine-step

Metode perancangan Data Warehouse menurut Kimball yang digunakan meliputi 9 tahap yang dikenal dengan Nine-step Methodology, Kesembilan tahap itu yaitu :

1.      Pemilihan Proses (Choosing the process)

2.      Pemilihan Grain (Choosing the grain)

3.      Identifikasi dan penyesuaian dimensi (Identifying and conforming the dimensions)

4.      Pemilihan Fakta (Choosing the facts)

5.      Penyimpanan pre-calculation di tabel fakta (Storing pre-calculations in the fact table)

6.      Memastikan tabel dimensi (Rounding out the dimension tables)

7.      Pemilihan durasi database (Choosing the duration of the database)

8.      Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan (Tracking slowly changing dimensions)

9.      Penentuan prioritas dan model query (Deciding the query priorities and the query modes)

 

 

III. PERANCANGAN DATA WEREHOUSE

 

3.1 Pemilihan Proses (Choosing The Process)

Berdasarkan pada ruang lingkup dan ketentuan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Muhammadyah Palembang maka beberapa proses yang akan digunakan dalam data warehouse :

1.      Proses rawat inap pada Klinik Padjadjaran Leles.

2.      Proses rawat jalan pada Klinik Padjadjaran Leles.

 

3.2 Pemilihan Grain (Choosing the grain)

Grain merupakan proses untuk menentukan apa yang digambarkan oleh record di dalam tabel fakta.

Dimensi

Waktu

Pasien

Diagnosa

Klinik

Asuransi

Jumlah pasien berdasakan jenis kelamin pasien

 

X

 

X

 

 

 

Jumlah pasien berdasarkan kategori usia pasien

 

X

 

X

 

 

 

Jumlah pasien dasarkan jenis kelamin dari tiap kategori usia pasien

 

 

X

 

 

X

 

 

 

Jumlah pasien berdasarkan nama diagnosa

 

X

 

 

X

 

 

Jumlah pasien berdasarkan nama klinik

 

X

 

 

 

X

 

Jumlah pasien berdasarkannama Asuransi

 

X

 

 

 

 

X

Jumlah pasien berdasarkan nama asuransi dari tiap klinik

X

 

 

 

X

 

X

 

Total pasien rawat Jalan

 

X

 

X

 

X

 

X

 

X

(Tabel 1: Grain dari Dimensi pada Tabel Fakta Rawat Jalan)

 

3.3 Identifikasi dan penyesuaian dimensi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan penyesuaian dimensi yang terkait dengan fakta yang ditampilkan dalam bentuk matriks.

 

3.4 Pemilihan Fakta (Choosing the facts)

Pada tahap ini dilakukan pemilihan fakta yang akan digunakan pada tabel fakta rawat inap dan tabel fakta rawat jalan.

 

3.5 Penyimpanan pre-calculation di tabel fakta

Dalam tabel fakta terdapat data yang merupakan kalkulasi awal. Hasil dari kalkulasi awal ini disimpan dalam tabel fakta.

 

3.6 Memastikan tabel dimensi (Rounding out the dimension tables)

Dalam tahap ini, kembali pada tabel dimensi dan menambahkan gambaran teks terhadap dimensi yang memungkinkan. Gambaran teks harus mudah digunakan dan dimengerti oleh user.

 

3.7 Pemilihan durasi database (Choosing the duration of the database)

Durasi dari data pada Klinik Padjadjaran Leles yang dimasukkan ke dalam data warehouse sebagai berikut.

Nama Data Warehouse

Database

Database ada sejak tahun

Data masuk Data Warehouse

Data dalam Data Warehouse

Klinik Padjadjaran Leles

OLTP RSMP

2013

2013 – 2015

3 Tahun

(Tabel 2: Durasi Database)

 

3.8 Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan

Atribut dari tabel dimensi tidak selamanya memiliki nilai yang tetap atau bersifat relatif statis. Perubahan nilai atribut dalam dimensi dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu dilakukan update jika perlu untuk menjaga kekonsistenan dan ke-akuratan data.

 

Nama Dimensi

Atribut yang mungkin berubah

Dim_pasien

Umur

 

Kategori

Dim_kamar

Nama_paviliun

 

No_kelas

Dim_asuransi

Nama_asuransi

Dim_klinik

Nama_klinik

Dim_diagnosa

Nama_diagnosa

(Tabel 3: Kolom Dimensi yang dapat Berubah)

 

3.9 Penentuan prioritas dan model query

Dalam tahapan ini yang dilakukan adalah mempertimbangkan pengaruh pada perancangan fisikal, seperti keberadaan dari ringkasan (summaries) dan penjumlahan (aggregate).

 

 

 

 

IV. ANALISIS DATA WAREHOUSE

 

 

4.1 Presentasi Data Warehouse

Informasi yang dihasilkan oleh data warehouse Klinik Padjadjaran Leles berisikan data-data pasien rawat inap dan rawat jalan selama 3 tahun terakhir, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai bulan Desember 2015.

 

4.2 Analisis Pertumbuhan Jumlah Pasien

Dari data warehouse Klinik Padjadjaranh Leles yang telah dibuat, dapat dilakukan analisis pertumbuhan jumlah pasien dari tiap periode waktu dengan menggunakan fungsi dari Business Intelegent Wizard pada SSAS, sehingga dapat diketahui apakah jumlah pasien dari satu periode ke periode berikutnya mengalami peningkatan atau penurunan. Pertumbuhan pasien dapat dilihat dari setiap kolom pada dimensi waktu yang telah ditentukan pada data warehouse Klinik Padjadjaran Leles.

 

4.3 Analisis Pertumbuhan Jumlah Pasien Per Tahun

Tampilan analisis pertumbuhan per tahun pada SSAS untuk jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap pada Klinik Padjadjaran Leles dapat dilihat pada gambar 3.

 

KUNJUNGAN PASIEN

 

KUNJUNGAN PASIEN

2013

2014

2015

JUMLAH

Jumlah Pasien

11800

12938

11987

36275

 

(Gambar 3: Pertumbuhan Data Per Tahun Pasien Rawat Inap.)

 

4.4 Laporan Hasil Analisis Data Warehouse

Berikut merupakan laporan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan perbulan berdasarkaan nama asuransi per kategori umur pasien dalam bentuk tabel pada Microsoft Office Excel.

 

KLINIK UMUM

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUMLAH

UNPAD

 

 

 

 

 

 

 

Mahasiswa

0

0

0

0

0

0

 

Pegawai

0

0

0

0

0

0

 

Guru Besar

0

0

0

0

0

0

 

Beasiswa

0

0

0

0

0

0

 

Takaful

0

0

0

0

0

0

UMUM

828

860

964

899

987

4538

KARYAWAN

 

 

 

 

 

 

 

AMP Karyawan

6

10

4

5

9

34

 

BMS

0

0

0

0

0

0

BPJS

 

 

 

 

 

 

 

Kesehatan

958

1083

1109

1076

971

5193

 

Ketenagakerjaan

0

0

0

0

0

0

ASURANSI LAIN

 

 

 

 

 

 

 

Inhealth

3

6

8

7

7

31

 

Popstar

0

0

0

0

0

0

 

PT. WIKA

0

0

0

0

0

0

 

BIG Jatos

0

0

0

0

0

0

 

Halo Dokter

0

0

0

0

0

0

 

ITB

0

0

0

0

0

0

 

Adhikarya

0

0

0

0

0

0

 

PT. Champ

0

0

0

0

0

0

 

PT. Duta

0

0

0

0

0

0

 

Admedica/Rasapala

3

1

4

7

6

21

 

MNC

0

0

0

0

0

0

 

UKN

0

0

0

0

0

0

 

PP (Persero)

0

0

0

0

0

0

 

Adonai

0

0

0

0

0

0

TOTAL

1798

1960

2089

1994

1980

9817

 

(Gambar 4: Laporan Jumlah Pasien Rawat Inap Dalam Bentuk Tabel)

 

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis dari perancangan data warehouse Klinik Padjadjaran Leles.

1.      Memaparkan bagaimana langkah-langkah dalam merancangan data warehouse Klinik Padjadjaran Leles.

2.      Pemanfaatan data warehouse yang telah dibuat pada Klinik Padjadjaran Leles secara sepenuhnya, seperti menganalisa data pasien rawat inap dan rawat jalan.

 

5.2 Saran

Penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pengembangan aplikasi agar memperoleh hasil yang lebih baik dan bermanfaat, yaitu sebagai berikut :

1.      Menambahkan aplikasi yang dapat membantu proses pelayanan pasien Klinik Padjadjaran Leles sehingga data-data lebih tersusun dan lebih mudah di proses.

2.      Ruang lingkup data warehouse dapat diperluas sehingga mencakup berbagai bidang yang ada pada Klinik Padjadjaran Leles.

 

DAFTAR PUSTAKA

[1]            Madya Soekarno 2016, Laporan Kunjungan Pasien, PT. Klinik Padjadjaran Leles, Bandung.

[2]            Evi, Humdiana, Indrayani 2005, Sistem Informasi Manajemen (Obsesi

Mengoptimalkan Informasi dalam Bisnis), Graha Ilmu, Yogyakarta.

[3]            Fathansyah 1999, Basis Data Edisi Satu, CV. Informatika, Bandung.